.jpg)
Seni abstrak non-figuratif adalah jenis seni modern yang tidak berfokus pada menggambarkan objek atau bentuk yang dapat dikenali dalam dunia nyata. Sebaliknya, seni ini mengekspresikan perasaan, ide, atau emosi melalui penggunaan warna, bentuk, garis, dan tekstur secara bebas, tanpa mencoba merepresentasikan objek-objek yang nyata.
Dalam seni abstrak non-figuratif, seniman sering mengabaikan representasi visual yang jelas atau gambaran nyata. Mereka lebih tertarik pada cara warna-warna dan elemen visual lainnya berinteraksi satu sama lain di atas permukaan kanvas atau media lainnya. Bentuk-bentuk geometris, garis-garis yang ekspresif, dan variasi warna yang menarik sering menjadi ciri khas dari seni ini.
Tujuan dari seni abstrak non-figuratif adalah untuk menginspirasi imajinasi penonton dan memungkinkan interpretasi yang berbeda-beda. Setiap orang bisa merasakan dan mengartikan karya abstrak ini berdasarkan pengalaman dan perasaannya sendiri. Ini bisa menjadi pengalaman yang sangat pribadi dan mendalam, karena setiap orang melihatnya dengan cara yang unik.
Gerakan seni abstrak non-figuratif muncul pada awal abad ke-20 sebagai reaksi terhadap seni figuratif tradisional. Seniman-seniman seperti Wassily Kandinsky, Piet Mondrian, dan Kazimir Malevich adalah beberapa dari mereka yang berperan dalam mengembangkan dan mempopulerkan gaya ini. Mereka percaya bahwa bentuk dan warna dapat berbicara langsung kepada jiwa manusia tanpa perantara objek yang dapat dikenali.
Dengan seni abstrak non-figuratif, pengamat diajak untuk membuka pikirannya, merasakan emosi yang berbeda, dan melihat dunia dengan cara yang lebih luas dan mendalam. Karya seni ini bisa menjadi cerminan dari keberagaman pengalaman manusia dan kekuatan ekspresi visual yang membebaskan.